Senin, 08 September 2014

Mengenal Subnetting IP dan Cara Menghitungnya

        Subnetting merupakan suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh 
Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet.
Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2 N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID. Terdapat dua macam subnetting: subnetting statis dan variable subneting. Subnetting statis, adalah subnetting di mana semua subnet dalam jaringan menggunakan subnet mask yang sama. IP lokal dan RIP routing versi 1 hanya menyokong subnetting statis. Variable length subnetting memperbolehkan penggunaan subnet mask yang berbeda oleh subnet-subnet dalam jaringan. Sebuah subnet kecil dengan hanya sedikit host membutuhkan sebuah subnet mask yang mengakomodasi subnet-subnet ini saja. Sebuah subnet dengan banyak host mungkin membutuhkan sebuah subnet mask yang berbeda untuk mengakomodasi host-hostnya. Variable length subnetting mengizinkan kita untuk membagi jaringan sehingga memungkinkan untuk menetapkan host yang mencukupi untuk setiap subnet dengan mengubah subnet mask untuk tiap jaringan. RIP versi 2 menyokong variable length subnetting dan begitu juga subnetting statis. RIP versi 1 hanya menyokong kapasitas kelas standar.
       Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,
menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

       RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai
sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan
network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang
didefinisikan, adalah sebagai berikut:

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.



Contoh gambar Subnetting Mask

Pada dasarnya, Subnet Mask bisa dihitung berdasarkan nilai Host yang di dapat dan jumlah slase yang dicantumkan. Kalian bisa menggunakan rumus 2n (Dua Pangkat n).

Contoh :
         IP Address = 192.168.2.0/27
Penyelesaian :
         11111111.11111111.11111111.11100000
                                                       ----> 2(7).2(6).2(5).2(4).2(3).2(2).2(1).2(0)
                                                                                       tidak perlu dihitung, karena yang dihitung hanyalah
                                                                                       angka yang bernilai 1.
         Jadi Subnet yang di dapat adalah = 255.255.255.224
angka 224 didapat dari perkalian 2(7).2(6).2(5) ---> Dibaca 2 pangkat (x)
2(7) = 128
2(6) = 64
2(5) = 32
 
256 - 224 = 32 ---> kelipatan
2n - 2       = 2(3) - 2 = 8 - 2 = 6 subnet ---> angka 3 didapat karena jumlah angka 1 ada 3
                                                    11111111.11111111.11111111.11100000 (lihat dibagian atas)
2(5) - 2     = 32 - 2 = 30 host
---> angka 5 didapat dari angka 0 yang berjumlah 5 (angka 0 berwarna merah diatas)


KESIMPULAN

Jadi dari IP Address 192.168.2.0/27 didapat 
subnet mask : 255.255.255.224
subnet : 8
kelipatan : 32
host/pengguna : 30 PC