Subnetting
merupakan suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network
ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah
perusahaan memperoleh
Yang
menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah
komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus
menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya
menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet.
Rumus
untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2 N adalah jumlah bit
yang masih tersisa untuk host ID. Terdapat dua macam subnetting:
subnetting statis dan variable subneting. Subnetting statis, adalah
subnetting di mana semua subnet dalam jaringan menggunakan subnet mask
yang sama. IP lokal dan RIP routing versi 1 hanya menyokong subnetting
statis. Variable length subnetting memperbolehkan penggunaan subnet mask
yang berbeda oleh subnet-subnet dalam jaringan. Sebuah subnet kecil
dengan hanya sedikit host membutuhkan sebuah subnet mask yang
mengakomodasi subnet-subnet ini saja. Sebuah subnet dengan banyak host
mungkin membutuhkan sebuah subnet mask yang berbeda untuk mengakomodasi
host-hostnya. Variable length subnetting mengizinkan kita untuk membagi
jaringan sehingga memungkinkan untuk menetapkan host yang mencukupi
untuk setiap subnet dengan mengubah subnet mask untuk tiap jaringan. RIP
versi 2 menyokong variable length subnetting dan begitu juga subnetting
statis. RIP versi 1 hanya menyokong kapasitas kelas standar.
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai
sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakannetwork identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang
didefinisikan, adalah sebagai berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.![]() | |
Contoh gambar Subnetting Mask |
Pada dasarnya, Subnet Mask bisa dihitung berdasarkan nilai Host yang di dapat dan jumlah slase yang dicantumkan. Kalian bisa menggunakan rumus 2n (Dua Pangkat n).
Contoh :
IP Address = 192.168.2.0/27
Penyelesaian :
11111111.11111111.11111111.11100000
----> 2(7).2(6).2(5).2(4).2(3).2(2).2(1).2(0)tidak perlu dihitung, karena yang dihitung hanyalah
angka yang bernilai 1.
Jadi Subnet yang di dapat adalah = 255.255.255.224
angka 224 didapat dari perkalian 2(7).2(6).2(5) ---> Dibaca 2 pangkat (x)
2(7) = 128
2(6) = 64
2(5) = 32
2n - 2 = 2(3) - 2 = 8 - 2 = 6 subnet ---> angka 3 didapat karena jumlah angka 1 ada 3
11111111.11111111.11111111.11100000 (lihat dibagian atas)
2(5) - 2 = 32 - 2 = 30 host
---> angka 5 didapat dari angka 0 yang berjumlah 5 (angka 0 berwarna merah diatas)
KESIMPULAN
Jadi dari IP Address 192.168.2.0/27 didapat
subnet mask : 255.255.255.224
subnet : 8
kelipatan : 32
host/pengguna : 30 PC